Rabu, 22 April 2009

Masih banyakkah oksigen kita ?

Masih banyakkah Oksigen kita ?
shofiulloh

Ahli hikmah mengatakan bahwa perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan seorang penyelam mutiara. Seorang penyelam itu dalam melaksanakan tugasnya selalu berbekal tabung oksigen yang dibawa di punggungnya. Ketika ia hendak terjun menyelam, niatnya tiada lain hanya ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia terjun ke laut, ternyata saat itu pula ia mulai lupa pada tiram yang harus dicarinya.

Pemandangan di dalam laut yang sangat mempesona dengan bunga karang dan ikan-ikan hias berwarna warni yang sangat indah, membuatnya silau. Ia pun selalu terlena bercanda ria mengejar mengejar ikan yang berwarna warni itu, melupakan tugasnya semula yaitu mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut. Hingga pada suatu saat akhirnya ia pun sadar, bahwa oksigen di punggungnya tinggal sedikit lagi. Maka timbullah rasa takutnya. Tidak terbayang olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak jika ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara yang dia harapkan.

Dengan tergesa-gesa karena oksigen dalam tabungnya hampir habis, ia berusaha mengambil tiram yang ada sebanyak sebanyaknya. Namun sayang, fisiknya yang kelelahan setelah bercanda ria dengan ikan-ikan hias yang indah itu tidak mampu menunjang lagi. Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga meskipun tiram mutiara yang dibawanya sangat sedikit, mau tidak mau ia harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, karena terburu-terburu dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga begitu tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagian tertumpah keluar.

Di permukaan, majikannya telah menunggu. Ketika dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang ia harapkan, maka iapun mencaci maki penyelam itu, dan saat itu juga langsung dipecatnya tanpa diberi pesangon sedikitpun. Dengan penuh penyesalam si penyelam berusaha meminta kesempatran ulang untuk menyelam kembali, namun majikannya menolak “ lebih lebih aku memakai orang lain daripada memakai engkau yang hanya pandai membuang-buang oksigen saja ! “ katanya ketus.

Yang ingin disampaikan dalam kisah ini yaitu perumpamaan-perumpaan yang begitu mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia.
Tabung oksigen melambangkan …………….
Tiram mutiara mengibaratkan …………………
Tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan …………….
Keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan ……………..


“ Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhiran itun yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui “ (Q. S. Al-Ankabut : 64)

Tidak ada komentar: